PROLOG

  

           #LOWERCASE x #BLACKPITCH
___________________________________________

kantuk, lelah, penat, dan pusing. itu adalah hal yang dirasakan pria berumur 25 tahun ini. ia hanya ingin tidur dengan tenang, hal yang sewajarnya dilakukan oleh orang-orang dengan normal. namun, tidak dengannya.
ada bayangan mengerikan yang selalu menghampiri ketika ia memejamkan matanya, sesak rasanya seperti ada ribuan mata pisau yang menusuknya seolah ingin dipaksa untuk mati.

matanya terbuka, napasnya berpacu tak menentu, tubuhnya bergegas mencari segelas air. diminumnya dengan cepat. tangannya bergetar tak menentu, membuat gelas yang ada dalam genggamannya jatuh tanpa aba-aba.

pyaarr

suara langkah kaki panik terdengar mendekat, dibukanya pintu kamar dengan paksa, terlihat raut khawatir dari seorang laki-laki tua.

"tuan, apakah anda baik-baik saja?" tanya pelayan pribadi yang sudah mengabdi pada keluarganya. ia memanggil pelayan tersebut kakek brave.

seseorang yang dipanggil 'tuan' tak kunjung menjawab, tubuhnya fokus mengendalikan napas, matanya terbuka tak percaya, badannya kaku tak ingin bergerak, tangannya kembali bergetar hebat.

“tuan." kakek brave kembali memanggilnya.

“tidak apa,kek,” jawabnya singkat, “saya mau mandi. tolong siapkan airnya,” sambungnya mengalihkan pembicaraan.

kakek brave segera meninggalkan pria tersebut, membiarkannya sendirian. ruangan bernuansa dominan itu kembali lenggang. tersisa si pria dengan pikiran masa lampau.

lelah? sudah pasti. sudah lebih dari 15 tahun ia ingin memusnahkan semua perasaan itu. namun, ia hanyalah manusia tak sempurna. yang terjadi sudah terjadi, tak bisa lagi dihindari, hanya satu pilihan yang ia punya melanjutkan hidup untuk melawan penderitaannya.

inilah kisah hidup seorang pria bernama rangga rahardian raven, laki-laki pengidap post-traumatic stress disorder yang menginginkan ketenangan dalam hidupnya.

Komentar

  1. 'lengang' itu seharusnya 'lenggang'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas masukannya!! saya akan berusaha lebih baik lagi!!

      Hapus
  2. "tidak apa, kek,"
    mestinya diberi tanda koma karena 'kek' di situ sebagai kata sapaan. sama halnya dengan sapaan pak, bu, kak, dan sejenisnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

𝐖𝐑𝐎𝐍𝐆 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄

06. PLAN : 01

03. A REASON