01. NEW LIFE
#LOWERCASE x #BLACKPITCH
____________________________________________
gangnam, korea selatan
january 2020
sebuah mansion abu-abu, elegan dan mewah bergaya eropa klasik berdiri kokoh di sebuah distrik bernama gangnam, seoul, korea selatan. bangunan yang luas itu berdiri di tengah riuhnya kota.
meski suara bising selalu terdengar kesunyian dan keheningan akan selalu terasa ketika menginjakkan kaki di mansion ini. tak ada maid wanita, yang terlihat hanyalah seorang pria bermanik coklat merawat taman, dua pria berbaju formal bermain catur di teras, seorang pria bertubuh tinggi di dapur menyiapkan sarapan, dan seorang kakek berumur 60 tahun dengan sebuah koran di tangannya. terlihat membosankan memang.
tuan pemilik mansion ini tak menuntut para penjaganya untuk selalu formal di dalam mansionnya, ia membebaskan mereka untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
jam tangan di lengan kakek tua itu sudah menunjukkan pukul 6 pagi. ia menutup korannya dan bangkit dari duduknya, ia berjalan melewati ruang tamu yang bernuansa mewah itu.
"mewah, megah, terawat, sayang hampir tak ada pengunjung di rumah ini," gumam kakek.
kaki panjangnya menaiki undakan yang menuju lantai atas, melewati lorong luas penuh lukisan klasik dan vas bunga antik berjejer di setiap sudut. dengan hati-hati ia mengetuk pintu kamar yang dipenuhi dengan ukiran klasik itu. dibukalah pintu itu secara perlahan, dilihatlah sosok pria bersurai hitam berdiri dengan tegap, pandangannya menuju pada pemandangan kota yang dibatasi oleh dinding kaca, menikmati keramaian kota yang tiada henti.
pemandangan yang biasa dilihat oleh kakek tua itu, ia paham betul bahwa sang tuan jarang sekali untuk tidur atau bahkan tak bisa untuk tidur.
"selamat pagi tuan, sudah waktunya anda serapan dan memulai hari senin anda," ucap kakek brave dengan membungkukan sedikit badannya.
"baiklah, makanlah sarapanmu kakek." suara bass khas dari sang tuan itu membuat kakek menatap ke arahnya.
"apakah tuan akan bergabung dengan kami?" tanya kakek brave memastikan.
"tidak," jawabnya tegas.
kakek brave bisa menganggukan kepala, menatap punggung sendu itu meninggalkan kamarnya. tak banyak yang bisa ia lakukan, pria itu selalu menutup dirinya. trauma yang diperoleh sejak kecil membuatnya menjadi pria dingin.
kakek brave teringat ketika dirinya menerima rangga kecil. dimana hanya ada seorang anak kecil dengan wajah datar penuh dendam dan tubuh penuh luka.
"dia masih belum berubah," pikirnya.
"tidak." jawabnya tegas. ❌
BalasHapus"tidak," jawabnya tegas. ✅
Terima kasih atas masukannya!! saya akan berusaha lebih baik lagi!!
Hapus